Monday, 9 February 2015

Banjir, saat yang tepat untuk membeli rumah


Untuk saya, saat yang tepat membeli rumah adalah saat musim hujan, kenapa?

Beberapa saat yang lalu saya sempat memposting tentang pentingnya lokasi. Sebagai pengembang faktor lokasi sangat penting. Bagaimana dari sudut pandang konsumen? Tentu lebih penting. Itulah mengapa kalau saya sebagai konsumen, saya akan melakukan survei dan memilih rumah pada saat musim hujan.

Dengan datangnya musim hujan, banjir pun akan datang. Dibeberapa wilayah jabodetabek, akan tergenang banjir. Nah inilah kesempatan untuk mengetahui apakah lokasi tersebut banjir atau tidak, bagaimana akses jalan ketika musim hujan tiba, jalan alternatif bila lokasi tersebut dikepung banjir, saluran air dan sebagainya. Dengan melihat sendiri kita akan bisa menilai lokasi tersebut.

Hal ini juga berlaku bagi pengembang. Ketika kami melakukan survei lokasi, kita  selalu melihat dan mencari info mengenai lokasi tersebut apabila musim hujan tiba. Kami selalu berusaha berpikir sebagai konsumen yang akan membeli rumah di project kami. 


Wednesday, 4 February 2015

GSB (Garis Sempadan Bangunan)

Garis Sempadan bangunan atau yang biasa disingkat GSB, adalah ruang batas bangunan yang diukur dari pagar halaman atau batas kavling sampai dengan garis dinding bangunan, yang menunjukan batas dinding terluar bangunan yang menghadap ke jalan. Diluar dari garis tersebut tidak boleh terdapat bangunan.

Fungsi dari GSB tersebut antara lain untuk faktor keamanan, Faktor kebisingan (dari kendaraan di jalan) dan faktor estetika (taman dan lain-lain).

Sama seperti KDB dan KLB, GSB merupakan persyaratan wajib untuk membangun perumahan. Dan setiap wilayah mempunyai aturan tersendiri, dan bisa di tanyakan langsung ke tata kota / badan perizinan wilayah masing-masing.

stokrumah group

Sejak  Juni 2013 bergabung membentuk tim, stokrumah group. Awal berdiri membuat weblisting property, tidak lama kemudian project pertama kami bintara village.

Komunitas kami bernama rumah propertypreneur, dengan tujuan bersama-sama belajar menjadi pengembang property.

Untuk info proyek dan menjadi mitra blog, hubungi :
Heru
tlp/sms/w.a : 0817-9111-671

Tuesday, 3 February 2015

KDB (Koefisien Dasar Bangunan)

Apa yang dimaksud dengan KDB (Koefisien Dasar Bangunan)? Dalam merencanakan sebuah project sangat penting bagi kami untuk mengetahui KDB dari lahan. Pengertian KDB adalah total maksimal lantai dasar bangunan dibanding dengan luas tanah.

Contah : Jika luas tanah 1.000m2 dan KDB untuk wilayah tersebut 60%, maka luasan yang boleh dibangun adalah 100 X 60% =600m2.

Untuk mengetahui KDB bisa di chek ke tata kota atau kecamatan. Dalam Hal untuk membuat perumahan, hal ini menjadi sangat penting karena KDB masing-masing wilayah berbeda, tergantung peruntukannya. Untuk itulah sangat dianjurkan memeriksa KDB sebelum membeli tanah.

Perbedaan Townhouse dan Cluster

Townhouse dan cluster, apa bedanya? banyak perumahan skala kecil dan menengah memakai nama  townhouse dan cluster tanpa tau perbedaannya.

Townhouse dan cluster memiliki banyak persamaan, Antar lain konsep rumah tertutup, lahan yang tidak terlalu besar, dan memiliki hanya satu akses keluar dan masuk. Oleh karena itu konsep hunian townhouse dan cluster menjadi favorit para calon konsumen karena dinilai lebih aman dan nyaman. 

perbedaannya adalah, cluster umumnya dikembangkan di sebuah kawasan. Contoh sekarang di Bumi Serpong Damai dan Gading Serpong banyak sekali cluster cluster bermunculan.

Sedangkan townhouse merupakan komplek perumahan mandiri yang tidak terkait dengan pengembangan kawasan. Umumnya terletak dekat dengan pusat kota, tidak terlalu luas, memiliki fasilitas untuk penghuni seperti kolam renang, club house, jogging track, taman, dan lain-lain. Di kota-kota besar konsep townhouse digunakan untuk mensiasati lahan yang semakin sedikit.Selain itu umumnya townhouse lebih sedikit unitnya, dan memiliki desaign yang lebih menarik. Hal ini dikarenakan konsep ini lebih mengutamakan kenyamanan penghuni dan otomatis hal ini juga menyebabkan harga jual townhouse relatif lebih tinggi.

Tapi sekarang townhouse dan cluster sudah menjadi rancu. Terkadang Perumahan yang tidak didalam sebuah kawasan pun diakhir namanya menggunakan nama cluster. Hal ini terjadi karena startegi pengembang untuk lebih menaikan harga jual atau dengan kata lain memberikan nilai lebih.